Potensi Ekonomi Desa
Potensi Pengembangan Ekonomi masyarakat Desa Pakamban Laok yang merupakan pendukung utama terhadap perkembangan perekonomian masyarakat menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Adapun Potensi Ekonomi Desa diantaranya :
A. Pertanian
Potensi bidang pertanian di Desa Pakamban Laok pada bidang komiditas tanaman pangan dan sayur diantaranya : Padi, Jagung, Kacang Hijau, Kangkung, Tomat, Terong, Kacang Panjang.
No. |
Potensi Kelompok |
Jumlah Anggota |
Luas Tanam Lahan (Ha) |
|
1 |
Tani Segar Abadi |
94 org |
38.00 |
|
2 |
Tani Subur Rejeki |
56 org |
100.98 |
|
3 |
Tani Citra Tani |
38 org |
68.52 |
|
4 |
Tani Surya Pancoran |
50 org |
25.52 |
|
5 |
Wanita Tani Bunga Asri |
84 org |
46.61 |
|
6 |
Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) |
265 org |
|
B. Peternakan
Potensi peternakan di Desa Pakamban Laok tidak begitu besar akan tetapi sangat membantu dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Peternakan yang dikembangkan di masyarakat diantaranya : Sapi, Kambing, Ayam Kampung dan Burung Love Bird..
C. Perkebunan
Hasil Perkebunan Desa Pakamban Laok meliputi : Tembakau, Kelapa, dan Pisang.
D. Perikanan dan Kelautan
Letak geografis Desa Pakamban Laok dimana sebagian wilayah merupakan wilayah pesisir dan laut sehingga memiliki potensi yang cukup besar dari perikanan darat maupun perikanan laut. Potensi Perikanan dan Kelautan diantaranya :
Potensi |
Jumlah Unit/Anggota |
Jenis Budidaya |
|
1. |
Kelompok Budidaya Perikanan Darat |
10 unit |
Lele |
2. |
Tambak Ikan |
1 unit |
Udang |
3. |
Tambak Garam |
35 unit |
Garam |
4. |
Kelompok Nelayan Citra Bahari |
34 orang |
Rajungan |
5. |
Kube Nelayan Sumber Urip |
37 orang |
Rajungan |
6. |
Kube Nelayan Putra Bahari |
38 orang |
Rajungan |
7. |
Kube Nelayan Sumber Barokah |
39 orang |
Rajungan |
8. |
Kube Nelayan Sumber Rejeki |
32 orang |
Rajungan |
9. |
Kube Nelayan Barokah |
30 orang |
Rajungan |
10 |
Kube Nelayan Sumber Hasil |
34 orang |
Rajungan |
E. Perindustrian, Perdagangan dan Jasa.
Potensi Sumber Daya Manusia dan kreativitas masyarakat Desa Pakamban Laok dapat dijadikan modal yang sangat penting dalam mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam sehingga mempunyai nilai jual yang optimal melalui pemberdayaan UKM pada sektor perindustrian, perdagangan dan jasa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat itu sendiri. Berikut ini potensi perindustrian, perdagangan dan Jasa.
No. |
Unit Usaha |
( Unit / Kelompok ) |
Jumlah Anggota / Pemilik Usaha |
1. |
Koperasi Simpan Pinjam Putri Dahlia |
1 |
128 Org |
2. |
Koperasi Simpan Pinjam Syariah Amanah |
1 |
25 Org |
3. |
Kelompok Simpan Pinjam Gerdu Taskin |
1 |
12 Org |
4. |
Kelompok Simpan Pinjam Kwt Asri |
1 |
84 Org |
5. |
Kelompok Simpan Pinjam As Syifa |
1 |
56 Org |
6. |
Perdagangan Hasil Bumi |
20 |
20 Org |
7. |
Perdagangan/Toko/Kios/Warung/Keliling |
99 |
99 Org |
8. |
Industri Rumah Tangga/Makanan / Sablon / Menjahit/Meubel |
26 |
26 Org |
9. |
Usaha Jasa Angkutan |
21 |
21 Org |
10. |
Usaha Jasa Pertukangan |
5 |
15 Org |
11. |
Usaha Jasa Sewa Mesin/Sellip |
10 |
10 Org |
12. |
Usaha Jasa Service Sepeda Motor / Elektro |
5 |
15 Org |
F. Pertambangan dan Energi
Potensi pertambangan di Desa Pakamban Laok terdapat pertambangan mineral atau bahan galian non logam dimana potensi untuk bahan galian non logam masih dilakukan oleh masyarakat secara tradisional. Adapun bahan galian non logam tersebut diantaranya : Batu Gunung, Pasir batu putih, Kerikil, Gamping/Dolomit.
G. Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata di Desa Pakamban Laok meliputi kawasan wisata budaya, kawasan wisata alam, dan kawasan wisata buatan dan minat khusus.
Kawasan Wisata Budaya Masyarakat di Desa Pakamban Laok tidak begitu nampak karena merupakan budaya adat yang sangat kental dengan budaya Islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sumenep sangat kuat terpengaruh pusat kebudayaan Islam yang tercermin dari keberadaan Pondok Pesantren-Pondok Pesantren yang ada di Sumenep.
Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang terpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Islam.
Perspektif budaya masyarakat di Desa Pakamban Laok masih sangat kental dengan budaya ketimurannya. Agama Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankan sangat kental dengan tradisi budaya ketimuran.
Tradisi budaya ketimuran sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat sebelum Agama Islam masuk. Hal ini menjelaskan mengapa peringatan-peringatan keagamaan yang ada dimasyarakat, terutama Agama Islam dipeluk mayoritas masyarakat, dalam menjalankannya muncul kesan nuansa tradisinya. Contoh yang bisa kita lihat adalah peringatan tahun baru Hijriyah dengan melakukan do,a bersama dimasjid dan mushalla-mushalla.
Contoh yang lain adalah ketika menjelang Ramadlan masyarakat berbondong-bondong mendatangi kuburan/makam orang tuanya maupun kerabat dan para leluhurnya untuk dibersihkan dan setelah itu melakukan tahlilan bersama dimasjid dan mushalla kemudian makan bersama saat itu juga. Contoh yang lain lagi ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati di masjid-masjid dan mushalla dan ada juga yang diperingati dirumah warga yang kehidupannya sudah diatas cukup. Biasanya pada peringatan ini masyarakat menyediakan berbagai macam hidangan yang berupa buah-buahan dan makanan serta membuat nasi tumpeng dll.
Secara individual didalam keluarga masyarakat Desa Pakamban Laok, tradisi ketimuran dipadu dengan Agama Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai media untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau leluhur yang dilakukan dengan mengundang para tetangga dan kenalan yang istilah populernya diberi nama KOULEMAN / KONDANGAN. Kolonan ini biasanya dilakukan mulai dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang ditinggal mati, yang disebut TAHLILAN. Selanjutnya hari ke empat puluh/pa’pholo, hari ke seratus/nyatos dan seribu harinya/nyebuh perhitungan tanggal kegiatan menggunakan penanggalan jawa.
Bersyukur kepada Allah SWT, karena dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa Pakamban Laok juga masih berjalan disebut PELET BETTENG ketika kandungan ibu menginjak usia 7 bulan dimana suami istri keluar secara bersamaan kehalaman rumah untuk dimandikan kembang dengan memakai cewok dari batok kelapa dan pegangannya memakai pohon beringin kemudian setelah selesai cewok tersebut dilempar keatas genting oleh mbah dukunnya, jika posisi cewok tersebut terlentang maka ada kemungkinan anaknya perempuan, tetapi jika posisinya sebaliknya maka diyakini kalau anaknya akan lahir laki-laki.
Tetapi yang harus diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial dimasyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara persuasif.
Aspek pemberdayaan masyarakat (Community Empowering) masyarakat lokal merupakan prioritas dalam pengembangan sosial budaya yang ada di masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat yang utama adalah mengembangkan dan mempertahankan setiap partisipatif masyarakat dalam proses pembangunan.
Kawasan Wisata Alam Desa Pakamban Laok masih belum dimanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dan berpeluang dikembangkan sebagai obyek wisata diantaranya wisata alam pesisir dan hutan konservasi/hutan bakau/Mangrove.
Kawasan Wisata Buatan, Minat Khusus Desa Pakamban Laok meliputi Pembuatan Garam Rakyat.
Adapun sarana prasarana pendukung kegiatan Pariwisata yang ada di Desa Pakamban Laok diantaranya :
No. |
Potensi Pariwisata |
Jumlah Unit / Anggota |
(Unit/Kelompok) |
1. |
Pantai Pesisir |
1 |
Unit |
2. |
Hutan Bakau/Mangrove |
1 |
Unit |
3. |
Pembuatan Garam Rakyat |
50 |
Unit |
4. |
Hulu Sungai Tambak Agung |
1 |
Unit |
5. |
Perahu Hias Nelayan |
10 |
Unit |