Pakamban Laok Bersemangat (Pakamban Laok Bersih, Sejahtera, makmur dan Aman dengan Pemerintahan Yang Adil dan Transparan) Visi dan Misi Desa Pakamban Laok

Artikel

Profil Masyarakat Desa

26 Agustus 2019 16:25:12  Administrator  70 Kali Dibaca 

Profil Masyarakat Desa

Jumlah Penduduk Desa Pakamban Laok 14 Februari 2017, jumlah penduduk Desa Pakamban Laok sebesar 2.359 jiwa dari 715 Kepala Keluarga. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.155 jiwa (48.96%), sedangkan berjenis perempuan berjumlah 1.204 jiwa (51.04%). Data Sekunder sebagai data pembanding dari data yang ada di Pemerintah Desa dengan kondisi real jumlah penduduk berdasarkan hasil survei data sekunder yang dilakukan pada bulan Februari 2017.

Dari hasil data yang ada di administrasi desa terdapat 1.613 jiwa dari 1.727 jiwa penduduk yang wajib ber-KTP atau 93.40% penduduk sudah ber-KTP sehingga dapat kita ketahui 6.6% yang belum ber-KTP.

Sedangkan penduduk yang memiliki akte kelahiran yaitu 641 jiwa dari 2.359 jiwa penduduk. Hal ini mendorong pemerintah desa untuk memperbaiki sistem pelayanan administrasi kependudukan. Sampai saat ini didapatkan kesimpulan sementara bahwa adanya penduduk yang tidak memiliki kelengkapan tersebut dikarenakan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan.

Keadaan kependudukan di Desa Pakamban Laok dapat didiskripsikan lebih lengkap tentang informasi  berdasarkan data yang ada diperoleh gambaran tentang kependudukan yang lebih komprehensif dimana dari total jumlah penduduk Desa Pakamban Laok, yang dapat dikategorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk yang berusia >61 tahun  merupakan jumlah penduduk yang paling banyak 11,57%.

Penduduk usia produktif pada usia antara 16-50 tahun di Desa Pakamban Laok jumlahnya cukup signifikan, yaitu 1.251 jiwa atau 53,03�ri total jumlah penduduk. Terdiri dari jenis kelamin laki-laki 53,25% sedangkan perempuan 52,82%.

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah laki-laki usia produktif lebih banyak dari jumlah perempuan. Dengan demikian sebenarnya laki-laki usia produktif di Desa Pakamban Laok dapat menjadi tenaga produktif yang cukup signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif yang bisa dilakukan oleh kaum laki-laki dengan harapan semakin memperkuat ekonomi masyarakat.

Tingkat pertumbuhan penduduk Desa Pakamban Laok diambil berdasarkan tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Kecamatan Pragaan selama lima tahun rata-rata pertumbuhannya sebesar 5 % (sumber : Kecamatan dalam angka).

Seiring berjalannya waktu data yang ada tentunya telah mengalami perubahan, dengan sistem SID ini data lebih mudah diperbarui dikarenakan telah kerjakan oleh sistem komputer. Silahkan klik menu data desa pada web ini untuk mendapatkan tampilan data statistik per kategori. 

Data yang tampil adalah statistik yang didapatkan dari proses olah data dasar yang dilakukan secara offline di kantor desa secara rutin/harian. Data dasar di kantor desa diunggah ke dalam sistem online di website ini secara berkala. Silahkan hubungi kontak pemerintah desa untuk mendapatkan data dan informasi desa termutakhir.

 

Profil Sosial Masyarakat Desa

Masyarakat Desa Pakamban Laok yang cenderung Dinamis dan Agamis ini, menciptakan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat. Kultur yang kuat serta usaha masyarakat dalam pelestarian adat dan budaya Desa dipegang kuat sebagai warisan nenek moyang mereka. Tak jarang ritual-ritual khusus dan keagamaan masih sering dilakukan.

Dalam perspektif agama, masyarakat di Desa Pakamban Laok termasuk dalam kategori masyarakat yang homogeny. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Pakamban Laok beragama Islam. Secara kultural, pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun kekerabatan yang kental diantara mereka. Selain itu perkembangan agama berkembang berdasarkan turunan orang tua ke anak ke cucu. Hal inilah membuat Islam mendominasi agama di dusun-dusun Desa Pakamban Laok. Informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam dari tokoh-tokoh tua, bahwa selama ini pola-pola hubungan antar masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh kultur organisasi Islam, Seperti Nahdatul Ulama (NU).

Perspektif budaya masyarakat di Desa Pakamban Laok masih sangat kental dengan budaya ketimurannya. Agama Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankan sangat kental dengan tradisi budaya ketimuran.Tradisi budaya ketimuran sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat sebelum Agama Islam masuk. Hal ini menjelaskan mengapa peringatan-peringatan keagamaan yang ada dimasyarakat, terutama Agama Islam dipeluk mayoritas masyarakat, dalam menjalankannya muncul kesan nuansa tradisinya. Contoh yang bisa kita lihat adalah peringatan tahun baru Hijriyah dengan melakukan do,a bersama dimasjid dan mushalla-mushalla.

Menjelang Ramadlan masyarakat berbondong-bondong mendatangi kuburan/makam orang tuanya maupun kerabat dan para leluhurnya untuk dibersihkan dan setelah itu melakukan tahlilan bersama dimasjid dan mushalla kemudian makan bersama saat itu juga. Contoh yang lain lagi ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati di masjid-masjid dan mushalla dan ada juga yang diperingati dirumah warga yang kehidupannya sudah diatas cukup. Biasanya pada peringatan ini masyarakat menyediakan berbagai macam hidangan yang berupa buah-buahan dan makanan serta membuat nasi tumpeng dll.

Secara individual didalam keluarga masyarakat Desa Pakamban Laok, tradisi ketimuran dipadu dengan Agama Islam juga masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai media untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi mengirim do’a untuk orang tua atau leluhur yang dilakukan dengan mengundang para tetangga dan kenalan yang istilah populernya diberi nama KOULEMAN / KONDANGAN. Kolonan ini biasanya dilakukan mulai dari satu sampai tujuh harinya keluarga yang ditinggal mati, yang disebut TAHLILAN. Selanjutnya hari ke empat puluh/pa’pholo, hari ke seratus/nyatos dan seribu harinya/nyebuh perhitungan tanggal kegiatan menggunakan penanggalan jawa.

Bersyukur kepada Allah SWT, karena dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa Pakamban Laok juga masih berjalan disebut PELET BETTENG ketika kandungan ibu menginjak usia 7 bulan dimana suami istri keluar secara bersamaan kehalaman rumah untuk dimandikan kembang dengan memakai cewok dari batok kelapa dan pegangannya memakai pohon beringin kemudian setelah selesai cewok tersebut dilempar keatas genting oleh mbah dukunnya, jika posisi cewok tersebut terlentang maka ada kemungkinan anaknya perempuan, tetapi jika posisinya sebaliknya maka diyakini kalau anaknya akan lahir laki-laki.

Tetapi yang harus diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini mulai mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial dimasyarakat dan gesekan antara masyarakat. Meskipun begitu sudah ada upaya untuk mengurangi gesekan yang ada di masyarakat dengan cara persuasif.

 

Profil Politik Masyarakat Desa

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Pakamban Laok  hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pemilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.

Dalam dinamika politik, memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Jabatan Kepala Desa sejak lama ditentukan dengan cara dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Pakamban Laok. Para calon Kepala Desa yang akan ikut pemilihan adalah orang yang punya kaitan dengan elit lama desa tersebut, misal anak kepala desa terdahulu atau turunan dan keluarga. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak desa-desa bahwa jabatan Kepala Desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Ini yang biasa disebut Pulung – dalam khasanah Jawa bagi keluarga-keluarga tersebut. Atau jikalau tidak maka yang berani mengajukan diri adalah mereka dari kalangan ekonomi menengah keatas. Hal ini dipengaruhi budaya Moneypolitic yang menjamur di masyarakat, bahkan seluruh bangsa ini.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu ataupun dikarenakan mereka dari kalangan yang berada. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.

Saat ini, siapa saja yang merasa mampu meskipun dari latar belakang apapun asal berani mencalonkan diri, bisa menjadi calon kepala desa, tentu dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku

Pilihan jabatan Kepala Desa terakhir yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016. Pada pilihan kepala desa saat itu tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi . Tercatat jumlah hak pilih sebanyak 1.767 pemilih orang menggunakan hak pilihnya dengan dua calon kepala desa yang mengikuti pemilihan tersebut. Pilihan kepala desa bagi masyarakat Desa Pakamban Laok bagaikan acara perayaan desa.

Paska semua kegiatan pemilihan situasi kembali berjalan normal, masyarakat tidak terus-menerus tersekat-sekat dalam kelompok-kelompok pilihannya. Hal ini terbukti kehidupan tolong menolong maupun gotong royong tetap berjalan dengan baik.

Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.

Pola kepemimpinan di Desa Pakamban Laok dalam pengambilan keputusan berada di tangan Kepala Desa. Namun semua dilakukan dengan mekanisme yang melibatkan pertimbangan dari masyarakat. Keterwakilan masyarakat ditingkat desa, diwadahi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga di tingkat desa. Untuk menjadi anggotanya harus melalui mekanisme pilihan langsung. BPD berfungsi sebagai Badan Perwakilan warga masyarakat desa yang bertugas mirip dengan legislatif. Kebijakan-kebijakan pemerintahan desa harus mendaptkan persetujuan dari BPD. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa Pakamban Laok mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Pakamban Laok mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Pakamban Laok kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Pakamban Laok. Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Arsip Artikel

Statistik Penduduk

Agenda

Sinergi Program

Aparatur Desa

Back Next

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Wilayah Desa

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Jl. Raya Sumenep - Pamekasan No. 110
Desa : Pakamban Lao
Kecamatan : Pragaan
Kabupaten : Sumenep
Kodepos : 69465
Telepon :
Email : pakambanlaok.pragaan@gmail.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:59
    Kemarin:16
    Total Pengunjung:23.763
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:172.17.3.252
    Browser:Mozilla 5.0