Menurut teori HL Blum, derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu gaya hidup, lingkungan (sosial, ekonomi, politik, dan budaya), genetik (keturunan), dan pelayanan kesehatan. Di antara keempat faktor tersebut faktor yang paling berpengaruh dan paling sukar ditanggulangi adalah faktor gaya hidup/perilaku manusia, kemudian disusul faktor lingkungan. Kesehatan ibu sendiri bisa dikelompokkan menjadi beberapa fase salah satunya adalah fase. Pada masa hamil ada banyak program pelayanan kesehatan yang dilakukan salah satunya adalah pencegahan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil (bumil). KEK merupakan kondisi malnutrisi yang dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Menurut Kemenkes indikator KEK pada bumil dapat dilihat dari LiLa (lingkar lengan atas) yang kurang dari 23.5 cm. KEK secara umum disebabkan oleh pola konsumsi nutrisi yang kurang. Hal ini sejalan dengan teori HL Blum dimana suatu status kesehatan dipengaruhi oleh perilaku atau gaya hidup dalam hal ini adalah perilaku konsumsi yang tidak mencukupi kebutuhan. Ibu hamil yang mengalami KEK akan sangat berdampak bagi kesehatan Ibu dan bayi yang dikandung. Ibu yang mengalami KEK akan meningkatkan risiko anemia, perdarahan, persalinan prematur, persalinan sulit, dan terkena penyakit infeksi. Bayi yang dikandung juga memiliki risiko keguguran (abortus), kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan BBLR.
maka dari itu, Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil merupakan bentuk suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori KEK untuk mencukupi kebutuhan gizi.
PMT Ibu Hamil yang dilaksanakan di Desa Pakamban dilakukan selama 90 hari. dengan menggukan berbagai menu yang dibuat untuk mencukupi kebutuhan gizi Ibu Hamil yang disiapkan oleh Bidan Desa bekerja sama dengan para kader Desa.